Senin, 03 Mei 2021

PERAN CATUR GURU DALAM MENGHADAPI PANDEMI C19.

 Pandemi covid 19 telah mengharu biru kehidupan manusia khususnya dunia pendidikan disemesta ini,anak-anak dengan kesusahan mendapatkan sinyal dan quota,sementara para ayah bersusah payah untuk mendapatkan uang memenuhi nafkah anak istrinya.Gurupun dibuat terkesima mandeg mikir,merenungkan anak didik yang terkarantina bathin akibat hingar bingarnya cerita kesadisan sang covid. Komunikasi sang guru dengan anak didiknya terjaring lewat sinyal maya yang kadang rela dijamah,kadang bersembunyi dalam sinyal sinyal kegundahan. Iklas hati sang guru dalam kerinduan bertegur sapa dengan sang buah hati di bangku perguruan dan warna kuning hijaupun memberi pesan ada harapan bersua,namun syaratnya tetap taat dengan bang prokes,kalau  lalai nyawa taruhannya,iiih ngeri.  Akhirnya titah sang prajapun turun,diawali dengan bisama pagelaran hardiknas SERENTAK BERGERAK WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR.

Riak gembira hatipun menjalar dipagi itu minggu 2 Mei 2021 dalam acara dipelataran perguruan yang sudah 380 hari diterpa angina covid yang meredupkan lentera Ki Hajar. Orang tuapun kebingungan berubah profesi menjadi guru dadakan,dirasakan sangat sulit,barulah menyadarkan mereka bahwa   Guru menjadi sangat penting,ternyata sulit jadi guru agar bisa menjadikan anak-anaknya berguna atau dalam Bahasa Bali dikenal dengan sebutan anak yang suputra.

Berbicara masalah guru kita mengenal adanya Catur Guru,Catur berarti empat, atau sering disebut juga catus dan cadhu yang dalam Bahasa Sansekerta juga berarti empat," Kata guru, bermakna pengajar atau pendidik,dalam Bahasa Sansekerta terdiri dari aksara 'Gu' yang berarti gunatikha dengan arti tidak terbelenggu oleh materi. Aksara 'Ru' yang beranalogi dengan kata Rupawarjita yang artinya mampu mengubah atau menyeberangkan orang lain dari lautan kesengsaraan.

Menurut Ki Hajar Dewantoro,bahwa guru adalah yang dapat digugu dan ditiru,digugu artinya dapat dipercaya tentang sikap, perilaku, kemampuan akademiknya, cara berpikirnya, dan juga keluasan wawasan pengetahuannya. Kata ditiru artinya yang dapat diteladani mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan hal- hal etika moral, kedisiplinan, dan cara mengelola kehidupan sehingga selalu berada pada jalan yang benar dan tidak menyimpang dari ajaran kebenaran,khusus menyangkut guru pengajian atau guru di sekolah.

Dalam ajaran Agama Hindu ,konsep filsafat Catur Guru, meliputi Guru Swadyaya, Guru Rupaka, Guru Pengajian, dan Guru Wisesa. Kempat guru ini tidak boleh diabaikan dan harus diimplemen-tasikan oleh umat Hindu secara holistik atau satu-kesatuan, jika menghendaki  berkehidupan yang baik, mulia, berbakat dan bermartabat.

Khususnya dalam mengarungi hidup dan kehidupan sebagai umat Hindu agar dapat mencapai kedamaian, ketentraman, kesehatan, kesejahteraan, panjang umur dan menanggulangi C19. Serta mampu bermuara untuk mencapai tujuan hidup agama Hindu. Yaitu 'Moksartam Jagadhita Ya Ca Iti Dharma', keempatnya ini tidak boleh diabaikan, karena  berfungsi sebagai landasan yang kuat untuk mencapai kebahagian lahir batin sebagai umat yang menekuni ajaran agama Hindu. Catur Guru itu meliputi :

1.      Guru Swadyaya adalah guru sejati, guru alam semesta beserta isinya, termasuk manusia itu sendiri, Guru ini dalam sastra Hindu sering disebut Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa dan diyakini sebagai guru tertinggi karena menciptakan, memelihara, dan dapat mempralina segala isi alam ini,karenanya beliau diberi gelar Yang Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Adil dan Maha Penyayang. Sehubungan dengan itu, sebagai perwujudan rasa bakti dan rasa hormat maka umat selalu memuja kebesaran-Nya dengan menerapkan juga ajaran - ajaran kebenaran yang diimplementasikan dalam persembahyangan, melantun-kan gayatri Mantra,Puja Trisandya,Meditasi ,melatih pisik sehingga dapat meningkatkan imunitas diri,jangan lupa “nunas ica” agar C19 segera sirna..

2.      Guru Rupaka,sering disebut Guru Reka adalah guru yang berperan sebagai orang tua atau ibu- bapak dalam kehidupan rumah tangga,sekaligus sebagai pendidik pertama bagi anak anaknya. Orangtualah sebagai pembinaan utama dan pertama dalam menentukan karakter ,kepribadian dan watak putra putrinya. Anak-anak tidak akan mungkin bisa membalas jasa “yayah Rnanya” kepada orang tuanya. Peran orang tua sangat besar dan berjasa kepada kita berdasarkan tugas beliau yang disebut Panca Widha.

a.         Ametuwaken        : orang bertugas melahirkan;

b.         Matulung Urip     : menolong jiwa raga sang anak;

c.         Maweh Bhojana   : berkewajiban memberi makan dan minum;

d.         Anyangaskara      : bertugas membuatkan upacara Manusa Yadnya;

e.         Mangidhyaya       : orang tua sangat berjasa mendidik dan membina putra- putrinya …………………...dalam ,rumah tangga.

Peran penting dalam menanggulangi C19 adalah orang tua senantiasa menasehati dan mengawasi anak-anaknya sekaligus menjadi panutan agar taat dengan protokol kesehatan, jangan abai dan lalai demi keselamatan bersama,jangan ikut ajakan menyesatkan yang sering didengungkan dengan serunya di dunia maya.

3.      Guru Pengajian sering disebut guru waktra tugasnya adalah  mendidik, mengajar dan melatih di lembaga pendidikan atau sekolah.

Ø  Mendidik artinya membina anak didik dalam rangka yang berkaitan dengan etika moral dan sopan santun, sehingga menjadi anak yang mempunyai harkat dan martabat agar berperilaku sopan santun. Dalam dunia pendidikan, guru mempunyai tugas :

Ø  mengajar untuk menciptakan agar para siswa menjadi cerdas, pandai, dan berwawa-san ilmu pengetahuan dengan berbagai pengetahuan dari mata pelajaran di sekolah. Sehingga berlaku konsep belajar adalah berusaha memperoleh ilmu pengetahuan, agar pandai dan cerdas.

Ø  melatih para siswa agar terampil mengerjakan sesuatu, sehingga menghasilkan skill yang mampu menyelesaikan pekerjaan yang baik dan sempurna. Guru sangat berusa-ha, agar peserta didik memperoleh hasil yang baik. Dalam istilah pendidikan yaitu berkognitif (knowladge), berafektif (attitude), dan berpsyikhomotorik (terampil).

Dalam mengemban tugas yang berat itu guru hendaknya sebagai pigur yang dapat ditiru dan digugu oleh peserta didiknya dalam hal disiplin,seperti disiplin waktu, disiplin kerja, dan disiplin tanggung jawab dalam memanusiakan manusia seutuhnya.

Dengan begitu beratnya kita tidak boleh melupakan jasa guru,apalagi menzoliminya,itu disebut alpaka guru. Dalam sastra disebutkan dudu presangga rikanang guru pengajian dosa ngrania.

Peran penting guru dalam penanggulangan C19 adalah selalu mengedukasi peserta didiknya sekaligus memberi contoh dan tindakan nyata dalam menjaga imunitas diri melalui penterapan protocol kesehatan disekolah secara tertib dan disiplin dan melaksanakan regulasi dan intruksi dari pejabat terkait khususnya Satgas C19.

4.        guru wisesa, yaitu guru tempat umat manusia memperoleh sesuatu hal yang baik dan positif dengan cara menaati segala peraturan dan perundang- undangan yang berlaku.Agar tercipta masyarakat yang tentram, harmonis, dalam menciptakan kehidupan berbangsa dan bernega-ra,agar selalu berpegangan dan mengakui negara Indonesia, berideologi Pancasila, berkonstitusi UUD 1945, mengakui NKRI dan bhineka tunggal ika,sehingga guru wisesa atau pemerintah berkewajiban melayani, menciptakan ketenteraman dan kesejahteraan kehidupan masyarakat.

Tugas penting pemerintah adalah menegakan peraturantanpa pandang bulu,baik dilapangan maupun didunia maya yang sering membuat gundah masyarakat dengan menyebarkan berita berita hoax,sehingga masyarakat menjadi jenuh dan terpropokasi dalam kegamangan hidup mereka dalam situasi serba susah,sehingga letupan emosional akan mudah tersulut hingga kalang kabut.

Dengan demikian Catur Guru merupakan filsafat hidup masyarakat Hindu yang diterima sebagai warisan dan dilanjutkan secara turun-temurun. Keempat guru ini harus dihormati dengan sungguh- sungguh, oleh peserta didik pada khususnya, dan umat Hindu pada umumnya,sehingga ketentraman dan kedamaian tercapai,astungkara alampun akan tersenyum sehingga sang C19 akan diprelina dimuka semesta ini,astungkara “Serentak bergerak dalam mewujudkan merdeka belajar” akan dapat terealisasi sekaligus peran CG dalam penanggulangan C19  bisa terlaksana dengan baik (manix)

                                            Doa bersama mohon keselamatan
                                                      Apel peringati Hardiknas,2 Mei 2021
                                                    Cek Suhu penterapan prokes

                                                         Cucitangan pakai sabun